Powered By Blogger

Jumat, 01 April 2011

Apakah ketujuh meterai dan tujuh sangkakala dalam Kitab Wahyu?

Ketujuh meterai (Wahyu 6:1-17; 8:1-5), tujuh sangkakala (wahyu 8:6-21; 11:15-19), dan tujuh cawan (Wahyu 16:1-21) adalah tiga seri penghakiman yang berbeda dan susul menyusul dari Allah. Penghakiman ini makin dahsyat dan akibatnya makin parah seiring dengan makin dekatnya zaman akhir. Ketujuh meterai, sangkakala dan cawan berhubungan satu dengan yang lain – meterai ketujuh memperkenalkan ketujuh sangkakala (Wahyu 8:1-5) dan sangkakala ketujuh memperkenalkan ketujuh cawan
(wahyu 11:15-19; 15:1-8).

Empat meterai pertama dari ketujuh meterai dikenal sebagai keempat pengendara kuda zaman akhir. Meterai pertama memperkenalkan Antikristus (Wahyu 6:1-2). Meterai kedua menyebabkan peperangan besar (Wahyu 6:3-4). Meterai ketiga mengakibatkan kelaparan (Wahyu 6:5-6). Meterai keempat mengakibatkan penyakit, kelaparan yang lebih dahsyat dan peperangan yang lebih dahsyat (Wahyu 6:7-8).

Meterai kelima memberitahu kita mengenai mereka yang akan mati bagi iman mereka pada zaman akhir (Wahyu 6:9-11). Allah mendengar seruan mereka minta keadilan, dan akan memberikan keadilan pada waktunya – dalam wujud meterai keenam, bersama dengan sangkakala dan cawan penghakiman. Ketika meterai keenam dibuka, gempa bumi yang dahsyat terjadi, mengakibatkan kehancuran yang dahsyat – bersama dengan berbagai fenomena astronomis yang tidak biasa (Wahy 6:12-14). Mereka yang bertahan hidup akan berteriak, "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?” (Wahyu 6:16-17).

Ketujuh sangkakala digambarkan dalam Wahyu 8:6-21. Ketujuh sangkakala adalah “isi” dari ketujuh meterai (Wahyu 8:1-5). Sangkakala pertama mengakibatkan hujan es dan api yang menghancurkan kebanyakan tanaman dalam dunia (Wahyu 8:7). Sangkakala kedua dari ketujuh sangkakala mengakibatkan apa yang kelihatannya merupakan meteor yang jatuh ke dalam laut dan mengakibatkan musnahnya kebanyakan makhluk hidup dalam laut (Wahyu 8:8-9). Sangkakala ketiga sama dengan sangkakala kedua kecuali bahwa dampaknya mempengaruhi danau-danau dan sungai-sungai dan bukannya lautan (Wahyu 8:10-11).

Sangkakala keempat dari tujuh sangkakala mengakibatkan matahari dan bulan menjadi gelap (Wahyu 8:12). Sangkakala kelimat mengakibatkan wabah “belalang setan” yang menyerang dan menyiksa umat manusia (Wahyu 9:1-11). Sangkakala keenam melepaskan tentara setan yang membunuh sepertiga umat manusia (Wahyu 9:12-21). Sangkakala ketujuh memanggil ketujuh malaikat dengan ketujuh cawan murka Allah (Wahyu 11:15-19; 15:1-8).

Ketujuah cawan penghakiman digambarkan dalam Wahyu 16:1-21. Ketujuh cawan penghakiman adalah akibat dari dibunyikannya ketujuh sangkakala. Cawan pertama mengakibatkan bisul yang menyakitkan di antara umat manusia (Wahyu 16:2). Cawan kedua mengakibatkan matinya semua makhluk hidup dalam laut (Wahyu 16:3). Cawan ketiga mengakibatkan sungai berubah menjadi darah (Wahy 16:4-7). Cawan keempat dari ketujuh cawan mengakibatkan panas matahari menjadi amat dahsyat dan mengakibatkan sakit yang luar biasa (Wahyu 16:8-9). Cawan kelima mengakibatkan kegelapan yang dahsyat dan kesakitan yang makin hebat karena bisul dari cawan pertama (Wahyu 16:10-11). Cawan keenam mengakibatkan S. Efrat menjadi kering dan bala tentara sang anti Kristus dikumpulkan untuk perang Harmagedon (Wahyu 16:12-14). Cawan ketujuh menghasilkan gempa bumi yang dahsyat yang diikuti oleh hujan es besar (Wahyu 16:15-21).

Wahyu 16:5-7 mengatakan, “Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka! … Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.”



1 komentar:

  1. Father, forgive them; for they know not what they do

    BalasHapus